Pages

Friday, May 6, 2011

Gugurnya Gatot Kaca

Iya zan,

Keturunan pandawa pada bharatha yudha gugur tdk terkecuali gatot kaca. Gatot kaca sebenarnya sejak jabang bayi sudah gugur, dia dijadikan tumbal pada naga percona yang waktu itu ngamuk mau menghancurkan suarga loka (tempat para dewa dewi).

Kalahnya naga percona yi oleh sijenet (nama gatot kaca kecil) dan gugur juga. Namun sang ibunda kunti nalibrata (bangsa dedemit yg dikutuk dewa menjadi dewi cantik/ geulis) sangat bersedih akhirnya para dewa dewi mengadakan sindang istimewa, siding darurat.

Gatot kaca dibangunkan kembali lewat proses penggodokan dikawah candradimuka. Semua panca indera gatot gaca adalah dewa dewa. Diantaranya dewa saptapangrungu yang menjadi indera pendengaran gatotkaca. Maka jangan heran kalo gatot kaca sakti mandraguna, urat kawat tulang besi. Hehe. Jadi ibaratnya gatot kaca itu manusia jadi jadian / cyborg. Tidak ada satupun senjata dimuka bumi ini yang bisa mempan kpd nya.

Bagaimanapun kuatnya dan sakti mandragunanya gatot kaca tetap punya kelemahan, yaitu oleh satu senjata dari bangsa dewa itu sendiri. Senjata satu satunya itu namanya konta. Senjata yang diturunkan dewa batara surya kepada Adipati Karna (kakak para pandawa). Senjata ini sempat diperebutkan antara karna dan arjuna. Saat itu arjuna memerlukan senjata ini karena jabang bayi (gatotkaca) keponakannya, ari arinya (udelnya) tidak bisa dipotong. Pada perebutan senjata ini arjuna hanya mendapatkan warangkanya saja (wadah senjata konta itu). Namun bisa digunakan untuk memotong tali ari2 jabang bayi. Sekaligus menghilang. Kisah ini terjadi sendiri dan kisahnya sebenarnya panjang….

Mendung di kurusetra.., saat itu gatotkaca bertarung dengan gagahnya melawan Adipati Karna (pahlawan Kurawa) yang sebenarnya uwa nya sendiri. Nasib diri teu bisa dipungkir guratan takdir sudah dituliskan saat itu gatotkaca terbang ke awang awang sampai sampai menembus langit ke tujuh untuk menghindari senjata konta. Konon sebenarnya konta sudah tidak bisa lagi mencapainya namun karena supata Dewa (saya lupa asal muasal keluar supata ini) akhirnya konta menembus gatot kaca..

Gugurnya gatotkaca ini bikin sedih zan, sejak kecil saya mengidolakan dan tokoh wayang golek yg saya punya sejak kecil..

Kalau pertunjukan wayang di jawabarat keluarnya gatotkaca suka diiringi lagu “teu honcewang”, lagu yang sangat nasionalis.

Sejak tau cerita ini, tokoh yg saya sukai adl Bima

Segitu dulu zan cerita yang saya inget dikepala … versi yang saya sering dengar.