Pages

Saturday, May 12, 2012

Tokoh nyentrik Karna (3)

Mulai ditulis tgl 11-11-11, tgl dg kombinasi angka yg bagus, bersyukur bisa
sampai ke tgl ini. Kalau baca berita, pernikahan byk yg antri pada tgl ini,
salah satu alasannya mungkin supaya mudah mengingatnya.

********
Ingin bercerita sedikit tentang salah satu tokoh pewayangan yang bernama
Karna, tokoh nyentrik dan peran utama pada peristiwa bharata yudha. Tidak
ada korelasi dg tgl diatas, tapi tak apa-apa.
Sejak kelahirannyapun Karna sudah menjadi cerita dg kehebohannya, karena
lahir sudah lengkap dengan pakaian perang menempel di tubuh. Anak yg lahir
atas perselingkuhan manusia dengan dewa ini akhirnya harus dibuang sejak
bayi dg dihanyutkan ke sungai Gangga. Kemudian Karna ditemukan oleh seorang
kusir kerajaan.

Karna pribadi yang memiliki semangat belajar tinggi. Dikisahkan sombong
tetapi sangat dermawan. Menurut satu versi cerita nama Karna artina telinga,
maksudnya anak yang cerdas belajar hanya dengan cara mendengarkan dan
melihat orang lain belajar. Versi lain mengatakan nama itu karena proses
lahirnya Karna yg lewat telinga bukan lewat anu.

Karna tumbuh menjadi pemuda yang cerdas. Semangat belajarnya tinggi,
keturunan ksatriya tetapi tumbuh berkembang dan bergaul dalam golongan
rakyat biasa.

Pada suatu saat Drona guru para anak raja dan para pandawa mengumumkan dan
memamerkan kehebatan murid kesayangan paling pintarnya yaitu Arjuna, di
suatu alun-alun yang ditonton ribuan warga. Salah satu kehebatannya yaitu
memanah. Sorak sorai penonton dan puji-puji saat Arjuna menunjukan aksi
memanahnya. Drona mengumumkan kepada para penonton yg ingin mengadu
kepintaran memanah untuk naik ke atas panggung, syaratnya harus golongan
ksatria.

Karna yg saat itu ikut menonton merasa tertantang, kemudian maju dan
menantang adu tanding Arjuna, namun tantangan Karna ditolak mentah-mentah
awalnya karena Karna hanyalah rakyat biasa yg tidak pantas bertanding dengan
bangsa ksatria, sungguh Karna marah dan sakit hati saat itu.

Disaat itu tiba-tiba Duryodana maju, Duryodana adalah putra tertua raja
Astina, Dretarasta. Duryodana maju pasang badan membela Karna yang hanya
rakyat biasa. Disitulah asal mula persahabatan antara Karna dan Duryodana
bahkan lebih dari itu Karna sudah menganggapnya saudara.

Kesetiaan Karna kemudian teruji dalam prahara di kurusetra perang bharata
yudha. Perang keluarga yang kemudian melibatkan banyak negara, ribuan nyawa
melayang, dan tak terhitung darah yang tertumpah. Keputusan sangat dilematis
ketika peperangan itu mencapai puncaknya ketika akhirnya ibunda Karna (Dewi
Kunti) yang tak lain adalah ibunda para pandawa akhirnya blak blakan siapa
sesungguhnya Karna dan meminta Karna menarik dukungannya kepada Pihak Kurawa
(Duryodana) karena hal itu dapat membunuh adik-adiknya sendiri Pandawa Lima.

Permintaan ibunda akhirnya ditolak kesetiaan Karna kepada Duryodana sudah
tidak bisa digoyahkan sedikitpun. Lagipula Karna sudah menganggap Duryodana
saudaranya sendiri. Anak yang lama dibuang dan sering sakit hati ini kenapa
sekarang baru diakui. Karna tidak menuntut itu tetapi akan menunjukan
kesetiaanya.


Bersambung
Powered by Telkomsel BlackBerryR