Pages

Friday, July 24, 2009

Perjalanan: Bus Ekonomi

Sabtu, 18 Juli 2009
20.30 pm

Bangku belakang bus ekonomi Jurusan ke Jawa (tegal, purwokerto dsk), masih ngetem nunggu penumpang bukannya di dalam terminal tetapi di jalan depan trm Cicaheum di bawah rambu kode S dicoret. Penumpangnya beragam, campur baur dengan calo, pedagang asongan, kondektur bus, atau mungkin copet. Memang bus ekonomi dalamnya bisa disulap jadi pasar berjalan yang unik, merakyat, khas lokal walau kadang pusing.
Pengamen mulai konser lagunya rata-rata lagu2 nostalgia balada, iwan fals atau ebit g ade, seperti sugali, sarjana muda, ibu, dll, dangdutan juga lagu2nya bang haji, seperti tunawisma, keramat, malam terakhir dll . Atau lagu daerah yang biasa dibawakan darso, yayan jatnika, kunkun dkk, seperti kingkilaban, curug cinulang, hayang kawin dll.
"Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
sayang kau tak di sampingku kawan"
Ini salah satu potongan syair yang bawakan pengamen dengan gaya Ebiet G ade. Kemudian di akhir konser tak lupa ditutup dengan pesan " hati hati dengan barang bawaanya jangan sampai tertinggal, selamat sampai tujuan dan jangan lupa sumbangannya" .
Sedangkan pedagang asongan sibuk membagikan dagangannya ke setiap pangkuan penumpang, mulai dari permen jahe, sampai dompet kulit. Penumpang Ibu ibu dan Bapak biasa dipanggil Bu/Pak haji, padahal haji yang belum ke Mekah dengan harapan penumpang membeli dagangannya.
Setengah perjalanan Bus sempat mengisi bahan bakar solar, 100 lt seharga 450 rb, kemudian melanjutkan perjalanan. Sampai Cibiru akhirnya mendapat teman duduk juga, bapak2 usia 40 an yang kelihatannya pekerja dan terpelajar, terlihat wajah cerah rindu keluarga, dia sempat mengambil ponselnya mungkin memberi kabar keluarganya disana. Selebihnya saat itu saya dan dia ga banyak ngobrol dan aku pura2 sibuk dengan pulpen dan kertas.
Sesaat kemudian suasana dalam bis mulai hening, lampu redup sebagian penumpang tertidur, sesekali bis menyalip mobil didepan. Lihat jam tangan 23.00 pm dan akhirnya sampai di Sumedang, nuhun kang***.

Semoga bus saat itu sampai kepada tujuan terakhirnya.

Wednesday, July 22, 2009

Waktuku terlalu depan komputer

Hampir rata-rata 10-12 jam waktu depan komputer setiap harinya, tersisa setengahnya untuk melihat sekitar. Hari ini berjam jam depan komputer karena mata belum ngantuk. Dari sebelah terdengar musik tarling dangdut, bukannya membuat ngantuk malah membawa suasana rame.. huuuh..

Mungkin yang lain di luar sana juga begitu, karena banyak alasan. Mulai dari pekerjaaan ataupun hal lainnya. Dunia maya memang bisa membawa kemana saja, berkeliling seolah tanpa batasan. Ada yang berfacebook ria, friendster, mesegger, kaskuser, mailinglist, blogger, download lagu, film dsb.

Mungkin kepentingan waktu depan komputer juga berbeda setiap saatnya. Contohnya ketika kuliah ketika mahasiswa mungkin mengerjakan skripsi, ada juga yang main game online, sekarang ketika pekerjaan menuntut itu waktu depan komputer misalnya lebih lama melototin office excell atau word. Ada juga yang berbisnis melalui jalur ini.

Dua hari kemarin kita memperingati Isra Miraj 1430 H, semoga saja waktuku depan komputer tidak menjadikan ibadahku sering tidak tepat waktu. Jangan sampai sungguh terlalu seperti pesan bang haji.

Bandung, 22 Juli 2009

[Honda CB Indonesia] Oli Motor

Berikut obrolan dimilist CCC mengenai pilihan oli yang tepat buat motor CB kesayangan.

Sekedar bantu tambahin nih bro.
bener apa kata bro cris yang penting bukan mereknya tapi typenya.
untuk motor single memang rata2 pake type SAE 20 - 50 W tergantung lagi dari jenis motornya.
biasanya ditempat tutup oli ataw mesinnya ada tulisannya.
untuk motor twin rata2 pake oli SAE 10-40W, karena lobang oli twin sama besarnya dengan yang single tapi daya kerjanya dua kali lipat pakanya pake yang lebih encer supaya enak, klu gak percaya liat aja ditutup olinya ataw mesinnya (kondisi tutup oli masih ori ya)..

selain itu faktor kondisi daerah juga pengaruh bro, karena di negar akita udah panas biasanya yang sering dipake 20-50, nah klu ditempat dingin macam eropa sana memang yang di[pakai rata2 10-40 supaya cepet encer klu dipanasin..

tapi semua balik lagi ke pemakai...
semoga bermanfaat

Armand-Jeen
The Blue Angel S90Z '1973

setahu saya ya bro, kalo 20w50 (contohnya) itu artinya pada suhu dingin (lembang :D) oli itu bersifat sama dengan oli SAE20. tapi kalo suhu panas/beban kerja berat, dia bersifat sama dengan oli SAE50. apa sih istilahnya? Multigrade ya?

Oli lebih encer lebih irit bbm? mungkin bener, tapi liat dulu kasusnya. oli encer emang bikin mesin lebih ringan berputar. tapi untuk kendaraan diatas 5 taun, mending pake di atas SAE15. kenapa? karena kendaraan diatas yg dipake normal, jarak antar komponen di dalem mesin pastinya lebih renggang.. nah, kalo pake oli yg lebih encer, ngga bisa maksimal melindungi komponen2 tadi. Kalo mo aman sih liat aja di manual booknya.

O ya, jangan lupain juga antara mineral semi-synthetic, sama full synthetic. sekilas aja, kalo yang full synthetic lebih cepat nguap, dan lebih cocok untuk kendaraan baru. utk yg lainnya ntar dulu ya....

Jangan tertipu merk dan mahal tapi lebih ke cocoknya buat mesin kalo perutnya biasa makan nasi uduk jangan dipaksain makan izzi pizza ntar mencret even lebih mahal.

Salam,


Chris AKA badagwae

Tuesday, July 7, 2009

Welcome to the jungle

Foto suasana di banking hall

"selamat pagi, siang, sore bu/pa.. silahkan".
Begitu salam pembuka pak satpam pintu depan. Salam ramah dan itu kewajiban.
Suasana itu harus dijaga setidaknya sampai jam kantor berakhir, pukul lima
sore. Kuncinya ikhlas, karena tidak berharap juga ada misteriges datang
menyamar sehingga nantinya dapat mempengaruhi penilaian terhadap performance
apabila sambutan kurang ramah.
Berbeda kalo suasana di counter teller, sapaan ramahnya biasanya begini
"selamat pagi, siang, sore bu silahkan" biasanya nasabah kemudian memberikan
slip setoran. Kemudian disapa begini "bu rina setor 100 jt ya, untuk xxx
bank xxx" menyapa nama dengan cara melihat slip setoran, sambil menyebutkan
nominal supaya memperkecil kesalahan, disinilah KYC (Know Your Customer)
diterapkan. Setelah itu disapa lagibeg ini "ibu rina sudah setor sekian,
ada yang bisa dibantu lagi?". Nama Ibu rina ini contoh saja.
Suasana berbeda diruang belakang, dering suara telepon, printer manual yang
bising dll, suasana ini kadang sampai jam 8 malam.

Bersambung...

Sunday, July 5, 2009

Sabar mencintai: Hari hari ini

Bener bener harus belajar sabar mencintai sesuatu. Seminggu berlalu bersama motor tua saya dan hari harinya banyak cerita, dari yang muji di parkiran, yang papasan di jalan nanyain tuh motor mau dijual engga, sampai di bengkel yg nanyain nih motor dapat dari mana.
Untuk pertanyaan pertama yang memuji, saya syukuri semoga dari lubuk hati yang paling dalam, bukan iba karena motor sy di parkiran (bp) paling jadul. Kalo yang papasan di jalan nanyain si jadul mau dijual engga, langsung saya jawab engga, masalahnya saya susah mendapapatkannya, penantiaan yang lama, intinya saya cinta si jadul. Kalo yang dibengkel nayain tuh motor dapat dari mana biasanya saya jawab motor warisan, memang sejarahnya begitu meskipun si jadul sempat ke orang lain. Untuk yang menghina meskipun dalam hatinya saya terima karena saya sedang belajar sabar.
Dari cerita sampai nulis hari hari ini saya banyak dipengaruhi si jadul. Lumayan lah si jadul pengisi hari hari kosong dan aktivitas yang rutin begitu2 saja. Dalam seminggu akhir ini si jadul sudah beberapa kali mogok dasar saya awam, mulai dari mogok yang lupa isi bensin hingga sekarang yang ga tau sebab akibat.
Sabtu, 4 Juli 2009 si jadul saya bawa ke bengkel Jabar Motor, lokasinya di daerah simpang lima Bandung, dapat info dari teman. Bengkel ini sepertinya bagus dan lengkap, cocok buat motor tua sepertinya begitu, karena beberapa spare part si jadul juga masih ada (jadi saya iklanin nih bengkel). Namun berhubung kantong, part si jadul saya ganti hal tertentu saja.
Minggu, 5 Juli 2009, pagi pagi si jadul sudah mengantar ujian yang bikin pusing, berangkat seperti biasa injury time, ga keburu sarapan, selalu mepet padahal ga pake acara make up, bersyukur tetapi di jalan lancar2. Diakhir acara si jadul ga sukses mengantar pulang dg lancar, seperti biasa mau perhatian lebih alias mogok. Sepertinya untuk saat ini saya mesti mengistirahatkan dahulu untuk beberapa saat, karena ternyata saya harus lebih sabar lagi menyayanginya.

Bandung, 5 Juli 2009