Pages

Wednesday, May 13, 2009

Rasa ingin "Kabita" (2)

Rasa ingin “Kabita” (2)

Menyambung kisah mengenai klasifikasi kabita. Kabita haram atau imam jumat menyebutnya hasud saat ini banyak ditemukan disekitar kita. Sedikit ada kisahnya atau cerita seperti ini. Seorang yang menemukan uang palsu lima puluh ribu berniat berniat membelanjakan uangnya karena berpikir tidak mau rugi, dia berniat membelanjakannya buat beli ayam buat bakakak. “supaya teu kanyahoan ieu duit arek dibalanjakeun ka pasar jam hiji peuting” .. biar ga ketauan uang ini mau dibelanjakan di pasar jam 1 malam, ungkapnya. Di satu pihak ada lagi orang yang berjiwa hasud, orang ini baru mendapatkan bueuk (burung hantu) hasil buruan, besarnya sama dengan ayam. Kemudian dia berpikir tdk mau rugi dan pingin menjual buek nya. Wah lamun kieu carana ieu buek arek dijual jam hiji peuting arek ditawarkeun hayam, ke di pasar sabab jam hiji mah rada poek kaayaan pasar.. kalau gini burung hantu mau sy jual di pasar jam satu malam biar pembeli ga bisa membedakan ayam sama burung hantu.

Dikisahkan orang yang punya uang palsu dan yang mau menjual burung hantu tepat bertemu di pasar yang sama jam satu malam, karena dua-dua nya sudah punya niat buruk/hasud maka kedua orang ini tidak banyak tawar menawar atau saling periksa, akhirnya jual beli jadi. Ha ha katipu ku aing tukang dagang hayam dibayar ku duit palsu, sabalikna ceuk jelema anu ngajual buek bari jeung atoh… ha ha ketipu sama saya penjual ayam dibayar uang palsu dan sebaliknya kata orang yang menjual burung hantu. Kemudian ketika kedua orang tersebut sampai ke rumah masing-masing kedua nya memeriksa yg satu ayam beliannya dan yang satu uang hasil menjual burung hantu. Ketika diperiksa.. bedul teh si ontohod haram jadah aing katipu, kata keduanya bari nepak sirah kukulutus. Inilah kisah contoh kecil orang yang memiliki jiwa hasud dalam dirinya.

Btw, to be continue lagi ceritanya..

Bima-Bima

Bandung, 13 Mei 2009

No comments:

Post a Comment